Sungai di Mataram Rawan Pencemaran Limbah

0

Mataram (Suara NTB) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tak memungkiri bahwa empat sungai besar di Mataram, rawan pencemaran limbah. Terutama limbah e-coli yang bersumber dari kotoran ternak, manusia dan lainnya. Demikian disampaikan Kepala DLH Kota Mataram, Irwan Rahadi dikonfirmasi, Rabu, 18 Juli 2018.

Sungai-sungai itu di antaranya sungai Ancar, Jangkok dan Unus. Menurut Irwan, kondisi ini perlu dimaklumi bahwa pencemaran sungai di Mataram terjadi akibat sejumlah faktor. Di antaranya, Mataram merupakan kawasan hilir. Secara otomatis limbah e- coli turut terbawa aliran sungai dan mengendap di muara.

Faktor lainnya, masyarakat menganggap sungai sebagai tempat membuang limbah. “Kita tidak menampik itu. Kalau di Mataram tidak seberapa yang memelihara hewan ternak,” kata dia. Selain itu, limbah sisa pembakaran tahu – tempe di Kekalik, juga berpengaruh terhadap pencemaran dan kualitas air sungai.

Dikatakan, penanganan limbah tidak saja dilakukan oleh instansinya. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), juga memiliki program sama. Pemkot Mataram sambung Irwan, sedang menyiapkan regulasi penanganan limbah secara terpadu.

“Karena itu harus menggunakan lahan. Kita terkendala lahan. Lokasi yang akan digunakan itu milik masyarakat,” ujarnya.

Dia kembali menekankan bahwa paling rawan pencemaran adalah Sungai Jangkok. Sungai paling besar di Mataram merupakan aliran yang besar dan melewati beberapa daerah, sehingga rawan pencemaran. Masyarakat diminta menumbuhkan kesadaran, agar tidak menganggap sungai sebagai tempat pembuangan limbah.

Seperti yang disampaikan, Kepala Dinas LHK NTB, Ir. Madani Mukarom sebelumnya bahwa di Mataram terutama pada pemukiman – pemukiman padat penduduk, banyak limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai. Akibatnya kualitas air sungai di Mataram sangat rendah. Selain itu, air banyak mengandung e – coli. (cem)