Pemda Lotim Tak Ingin Pengerukan Kolam Labuh Pelabuhan Labuhan Haji Gagal Lagi

0

Selong (Suara NTB) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terus akan melakukan pengerukan terhadap kolam labuh Pelabuhan Labuhan Haji. Diketahui, proyek senilai Rp 40 miliar itu beberapa kali gagal dilaksanakan, karena sejumlah kendala teknis. Pada tahun 2018 yang ini Dinas PUPR Lotim meyakinkan proyek pengerukan benar-benar bisa dilaksanakan.

“Kita tidak ingin gagal lagi,” ungkap Kepala Dinas PUPR, Toni Satria Wibawa saat ditemui di Selong, Senin, 16 Juli 2018.
Dia menjelaskan proses lelang sudah berjalan dan dalam waktu dekat sudah penentuan pemenang. Semua dokumen yang diperlukan sebagai prasyarat melakukan pengajuan dokumen lelang sudah dilengkapi, sehingga sudah tida ada alasan lagi untuk tidak dilaksanakan.

Termasuk soal dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang sempat dipertanyakan sudah lengkap. “Jadi semua sedang proses,” paparnya. Ditambahkan, sudah dilakukan evaluasi atas penyebab kegagalan setahun dan dua tahun sebelumnya.

Termasuk mengenai desain sudah dilaukan review. “Itu upaya kita intuk meminimalisir kegagalan, ini tidak boleh gagal lagi dan kita yakin akan dilaksanakan,” ungkapnya.

Diakui saat ini merupakan massa transisi pemerintahan. Pelaksanaan pengerukan dimungkinkan akan dilaksanakan di masa kepemimpinan Bupati berikutnya. Diyakinkan, tidak akan berpengaruh karena pelaksanaan proyek pengerykan ini merupakan program pemerintah yang sudah masuk dalam daftar pengusulan anggaran.

“Kita kan bekerja atas nama pemerintah daerah, kalau diubah atas dasar ada kebijakan baru nantinya itu lain cerita,” urainya.

Tujuan dilaksanakan pengerukan kolam labuh pelabuhan ini guna merampungkan pembangunan sehingga pelabuhan labuhan haji yang sudah mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini bisa berfungsi secara maksimal. PAD untuk kesejahteraan masyarakat pun bisa ditingkatkan.

Menurutnya, ketika tidak ada hal yang dianggap lebih prioritas tidak perlu dilakukan pengalihan anggaran. Apalagi saat nantinya sudah masuk kontrak. Maka tidak akan mungkin bisa dialihkan. “Jika setelah kontrak lalu dialihkan kan bisa kita kena tuntutan,” ungkitnya.

Pelaksanaan proyek pengerukan kolam labuh ini dipastikan memang menggunakan kapal keruk secara teknis. Bagaimana mekanisme dan pelaksanaan pengerukan secara lebih teknis sudah dipersiapkan di dokumen. Termasuk jenis kapal apa y ang akan digunakan sudah dipersiapkan lengkap. (rus)