Pendidikan Harus Dekatkan Anak Didik dengan Agama

0

Mataram (Suara NTB) – Pendidikan pada dasarnya dilakukan untuk pembentukan jiwa dan mental peserta didik. Untuk itu, mereka harus didekatkan ke arah pembentukan mental, terutama dekat dengan agama. Namun praktiknya, pendidikan belum mampu mendekatkan anak dengan agamanya, secara praktis maupun konsep. Namun justeru sebaliknya, menjauhkan anak didik dari nilai luhur agama.

Pemerhati Pendidikan NTB, H. R. Sri Bintoro, dalam sebuah acara kemahasiswaan di Balai Diklat Koperasi NTB, Selasa, 27 Maret 2018 mengemukakan bahwa saat ini dunia pendidikan tidak mengarahkan peserta didik dekat dengan agamanya.

Justeru sebaliknya, dunia pendidikan menjauhkan anak didik dari agamanya. Muatan konten atau materi pendidikan masih berorientasi pada materi, bukan pada kekuatan Tuhan sebagaimana diakui dalam agama sebagai pencipta. Sementara ruh ketuhanan pada konten pembelajaran tersebut, dinilai tidak ada.

Sebagai contoh kata Sri Bintoro, pada pemahaman konsep teori gravitasi bumi yang diberikan terhadap peserta didik. Anak didik diberikan pemahaman bahwa hukum gravitasi bumi merupakan hukum yang ditemukan oleh Newton.

Padahal, tanpa Newton, proses gravitasi bumi itu tetap terjadi berkat adanya kekuatan sang Maha Pencipta. Sehingga Newton pada posisi ini, harus diposisikan hanya sebagai pengungkap kekuatan Sang Maha Pencipta.

Pemahaman seperti ini tidak diberikan terhadap anak didik. Hal ini berpengaruh dari aspek pemahaman yang salah bagi mereka. Proses salah konsep dalam dunia pendidikan berlangsung cukup lama, hingga kini. “Pendidikan tidak mendekatkan anak didik terhadap Tuhannya,” urainya.

Sehingga anak didik lahir dengan membawa nilai kemanusiaan dan tidak dibina, serta tidak diberi ruh ketuhanan. Seban itu, mereka lahir membawa nilai kemanusiaan yang sekuler. “Pendekatan pendidikan lebih mendekatkan anak didik jauh dari Tuhan,” jelasnya. (dys)