Mataram (Suara NTB) – Bertambahnya angka pengangguran di Kota Mataram disinyalir akibat faktor urbanisasi yang begitu masif terjadi di Ibukota Provinsi NTB ini. Mereka memiliki pandangan bahwa Kota Mataram sebagai daerah yang menjanjikan bagi warga untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, H. Effendi Eko Saswito, Jumat, 9 Maret 2018 mengatakan, angka pengangguran bisa bertambah karena pendatang dari luar Kota Mataram. “Mungkin bukan warga kota saja. Bisa jadi ini bertambah karena orang datang dari luar,” kata Sekda.
Bagaimanapun peningkatan angka pengangguran terjadi, Pemkot Mataram tetap berupaya menekan persoalan sosial tersebut. Terutama pengangguran terdidik yang tidak terserap dunia kerja. Salah satunya diupayakan pemerintah kata Eko, dengan menyerap sebanyak – banyaknya investasi di Kota Mataram.
Ia meyakini peningkatan investasi memiliki peluang terhadap terbukanya lapangan pekerjaan. “Makanya kita usahakan supaya investasi ini terus bertambah,” ujarnya.
Namun demikinan, rencana peningkatan investasi terkendala akibat perubahan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Padahal kata Eko, sejumlah investor menunggu perubahan tersebut.
Data sebelumnya, pengangguran di Kota Mataram mengalami peningkatan menjadi 12 ribu jiwa dari total sebelumnya 7.375 jiwa. Tingginya angka pengangguran ini disebabkan lulusan perguruan tinggi, sekolah menengah atas dan kejuruan yang tidak terserap di dunia kerja.
Eko menambahkan, alternatif lain yang bisa dilakukan menekan pengangguran melalui job fair. Terdapat 27 perusahaan dengan total tenaga kerja dibutuhkan 1.327 orang. Artinya, ini bisa menekan angka pengangguran sekitar 30 persen. (cem)