Tanaman Cabai Petani Terserang Hama

0

Mataram (Suara NTB) – Sekitar 30 hektar tanaman cabai milik petani di wilayah Lingkar Selatan, Kelurahan Jempong, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, terserang hama.  Puluhan ton cabai pun terancam gagal panen, dan petani berada di bawah baying-bayang kerugian.

Kadis Pertanian Kota Mataram, Ir. H. Mutawalli, Senin, 15 Januari 2018 menyebutkan, tanaman cabai petani terserang hama buah. Petugas sudah menangani dengan memberikan pestisida dan sebagian dieradikasi oleh tim pengamat hama. “Mudah – mudahan bisa teratasi semua,” harap Mutawalli.

Diserangnya cabai petani oleh hama antrax, tidak dijelaskan penyebabnya oleh Muttawali. Terhadap penyebab kenaikan harga cabai di Mataram, bukan berarti dipengaruhi oleh serangan hama. Kementerian Pertanian dari hasil rapat kerja nasional (Rakernas) di Jakarta telah merilis harga cabai Rp 30 – Rp 35 ribu perkilogram.

“Baru saja kita selesai Rakernas. Pak Menteri baru menyampaikan bahwa harga cabai naik Rp 35 ribu per kilogram,” sebutnya. Dia bersyukur stok cabai di Ibukota Provinsi NTB ini, relatif aman. Pasokan dari penyuplay seperti Lombok Timur dan Lombok Tengah, tidak ada masalah alias tetap lancar.

Salah seorang pedagang di Pasar Cemara, Fatimah mengaku, harga cabai merah sejak sepekan lalu naik. Kenaikan harga tersebut dipengaruhi musim hujan, sehingga menyebabkan cabai petani rusak. Rata – rata, satu kilogram cabai dijual Rp 45.000 – Rp 50.000/kg. “Semua pada naik semua. Ndak cabai doang. Tomat juga mahal,” keluhnya. (cem)