Ruang Rawat Inap RSUD Tertimpa Material Bangunan

0

Mataram (Suara NTB) – Pengerjaan proyek pembangunan unit gawat darurat (UGD) dan gedung rawat inap rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Mataram, nyaris memakan korban. Rekanan diduga salah perencanaan saat proses pengecoran,sehingga mengakibatkan ruang rawat inap tertimpa material bangunan.

Bagian plafon jebol dan nyaris menimpa pasien yang tengah dirawat. Serpihan material mengenai dua anak yang berada persis dekat kejadian. Sedangkan, pasien langsung dievakuasi ke ruang lain.

Jebolnya plafon rawat inap RSUD Kota Mataram terjadi sekitar pukul 18.15 Wita. Saat itu, pemenang tender proyek RSUD senilai Rp 18 miliar lebih, PT. Damai Indah Utama tengah melakukan pengecoran.

Diduga, material digunakan saat proses pengecoran tidak perhitungan secara matang. Beban ditumpahkan saat proses pengecoran tidak mampu ditampung, sehingga berimbas jebolnya plafon di salah satu ruang rawat inap.

Dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut, Direktur RSUD Kota Mataram, dr. H.L. Herman Mahaputra dikonfirmasi lewat ponselnya, Kamis, 2 November 2017 malam membenarkan peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, jebolnya plafon salah satu ruang rawat inap itu diakibatkan besting lepas, kemudian terkena percikan. “Tidak apa – apa hanya besting lepas terus kena percikan,” jawabnya.

Dua anak sempat jadi korban tertimpa material bangunan tersebut, pihak manajemen rumah sakit telah mendatangi keluarga korban. Pasien dan dua anak kondisi aman. “Pihak manajemen sudah konfirmasi ke keluarga pasien dan kondisi aman,” akunya.

Bagi Dokter  Jack, sapaan akrabnya, mengelak penyebab ambruknya plafon tersebut akibat sistem pengerjaan konstruksi yang salah dari rekanan.

Berdasarkan pengakuannya, jebolnya plafon itu murni tumpahan material saat proses pengecoran. ‘’Cor – coran aja. Gak ada masalah dengan konstruksi,” kilahnya. (cem)