NTB Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2017

0

Mataram (Suara NTB) – Tahun ini Provinsi NTB mendapat kesempatan menjadi tuan rumah peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2017. Sejak diperingati mulai tahun 2007 di Indonesia, tahun ini NTB mendapat kehormatan sebagai penyelenggara. Demikian dituturkan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTB, Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M. Si, Minggu, 24 September 2017.

Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia yang digelar tiap tanggal 26 September dijelaskan Makrip untuk mengingatkan betapa pentingnya penggunaan alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur. Terlebih jika melihat kondisi penduduk bumi yang mencapai 7 miliar lebih, dari kapasitas ideal 4-5 miliar penduduk.

“Ini sudah satu setengah kali kapasitas bumi. Oleh karena itu, orang melihat penting sekali penggunaan alat kontrasepsi itu. Selain mengendalikan penduduk, kontrasepsi juga penting untuk kesehatan reproduksi. Orang perlu menggunakan alat kontrasepsi agar ketika dia tidak ingin hamil lagi, dia tidak hamil. Itu bisa dilakukan dengan alat kontrasepsi,” ujarnya.

Rangkaian acara peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2017 ini dijabarkan Makrip terdiri atas rangkaian acara tanggal 24-26 September 2017. Dimulai pada Minggu, 24 September dilaksanakan penilaian pada sejumlah rumah sakit yang melaksanakan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dengan baik. Untuk kemudian akan menerima penghargaan

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Award.

Pada Senin, 25 September 2017 digelar workshop tentang standar pelayanan alat kontrasepsi, pencanangan Kampung KB Lombok Barat yang menjadi prioritas nasional dan diakhiri dengan peresmian tempat magang bidan praktik mandiri di Kecamatan Keruak, Lombok timur. Ini merupakan pilot project pertama di Indonesia dan diharapkan nantinya bidan-bidan muda mendapat kesempatan membuktikan keahlian, untuk segera memperoleh sertifikasi.

Selanjutnya, pada tanggal 26 September, puncak peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, akan digelar seminar nasional bertemakan alat kontrasepsi untuk kalangan muda. Sekitar 800 peserta, yang berasal dari NTB dan seluruh Indonesia dijadwalkan hadir.

“Sebagian dari luar NTB kita kedatangan tamu dari unsur P2KS, perwakilan BKKBN, OPD KB dari masing-masing provinsi dan kabupaten/kota, itu sekitar 300-400 orang akan datang. Dari NTB yang akan hadir itu di antaranya dari Ikatan Dokter Indonesia, tokoh universitas di NTB dan penggerak PKK,” paparnya.

Sebagai penutup, Makrip menambahkan acara akan dilanjutkan dengan penutupan Akademi Kreatif Pusat Informasi dan Konseling Remaja berbasis pesantren bertempat di Ponpes Komarul Huda Bagu yang diikuti oleh sekitar 20 pesantren.

“Kegiatannya dibuka tanggal 25 September, yang diisi dengan kegiatan cerdas cermat dan lomba kreativitas santri dalam melakukan promosi tentang kesehatan reproduksi remaja. Dan tanggal 26 penutupan,” tambahnya.

Mengenai alasan NTB terpilih sebagai tuan rumah, Makrip mengatakan peningkatan jumlah pengguna kontrasepsi jangka panjang dari 18 persen menjadi 30 persen pada tahun ini menjadi pertimbangan pemerintah pusat. Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya acara ini masyarakat semakin menyadari pentingnya penggunaan kontrasepsi.

“Masyarakat menyadari pentingnya penggunaan kontrasepsi. Jadi program kita tidak semata-mata mengendalikan kelahiran, tapi juga untuk kesehatan ibu dan anak, untuk kualitas SDM ke depan,” tandasnya. (ros/*)