Ribuan Warga Donggo Konsumsi Air Keruh

0

Bima (Suara NTB) – Sebanyak 3.368 jiwa atau 850 Kepala Keluarga (KK), warga Desa Doridungga Kecamatan Donggo hingga kini masih mengalami krisis air bersih. Bahkan, untuk mencukupi kebutuhannya, warga terpaksa mengonsumsi air keruh yang diambil dari sungai setempat.

Kepala Desa Doridungga, Kecamatan Donggo, Adhar S.Pd.I, kepada Suara NTB, Senin, 31 Juli 2017 mengaku, krisis air bersih di desa setempat mulai terjadi sejak satu Bulan terakhir ini.

“Krisis air sudah satu bulan lebih terjadi. Untuk mencukupi kebutuhan warga terpaksa mengonsumsi air keruh,” ujarnya.

Dikatakannya, untuk mendapatkan air keruh tersebut, warga juga harus berjalan kaki. Jaraknya yang harus ditempuh sekitar satu kilometer lebih dari pusat pemukiman penduduk.

“Air ini ada di dekat kampung jaraknya sekitar satu kilometer,” ujarnya.

Menurutnya, krisis air bersih tersebut, selain akibat faktor alam, juga dipengaruhi faktor musim kemarau. Serta ditambah, adanya kerusakan saluran pipa. Kata dia, kondisi tersebut terparah dalam catatan desa setempat.

“Krisis air pada musim kemarau tahun lalu tidak separah tahun ini. Pada tahun sebelumnya, warga masih bisa mendapatkan air, walaupun skalanya kecil,” ungkapnya.

Menurutnya, sejak terjadinya krisis air tersebut, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baru beberapa kali menyalurkan atau mendistribusikan air bersih. Dan itupun dianggap belum mencukupi.

“Seingat saya baru empat tangki yang disalurkan, Itu juga hanya pada awal-awal mulai krisis air bersih dan jumlahnya tidak mencukupi,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kebutuhan air warga setempat tidak menentu. Hanya saja, saat ini, pihaknya berupaya memenuhi dua jerigen ukuran 20 liter air bersih perhari untuk KK. Walaupun jumlah tersebut tidak memenuhi.

“Kalau dua jerigen ini tidak cukup. Tapi mau bagaimana lagi sementara sedang darurat air bersih,” katanya.

Atas kondisi tersebut, pihaknya sudah meminta tolong dan melaporkan kepada pemerintah daerah. Berharap agar segera mencarikan solusi dan mengatasi krisis air bersi. Sebab air merupakan kebutuhan yang sangat vital yang sangat dibutuhkan.

“Kami sudah menawarkan agar sumber mata air untuk mengatasi krisis air bersih ini. Baik dalam keadaan darurat ini maupun jangka panjang,” ujarnya.

Sementara Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, mengatakan, pihaknya terus berupaya mencarikan solusi krisis air bersih diwilayah Kabupaten Bima, khususnya di Desa Doridungga.

Di desa setempat kata Bupati, pihaknya akan memanfaatkan sumber mata air yang berada disungai di desa setempat. Dengan sistem pompa untuk disalurkan langsung ke bak-bak penampungan.

“Kita sudah rapatkan tadi pagi persoalan ini. Kita akan merespon dengan memanfaatkan sumber air sungai yang tidak jauh dari desa,” katanya.

Disinggung mengenai kualitas air sungai yang keruh dan tidak layak dikonsumsi. Bupati menegaskan, pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan, apakah kualitas air tersebut.

“Kesepakatan dengan warga, sumber mata air disungai bisa dipompa untuk ditampung ke Bak. Tapi mengenai kualitas air kita akan lakukan pengecekan,” pungkasnya. (uki)