Sopir Angkutan Umum Protes Trayek Damri

0

Selong (Suara NTB) – Dibukanya trayek angkutan Damri yang menghubungkan Mataram – Aikmel – Pesugulan diprotes sopir angkutan umum di Lombok Timur (Lotim). Pasalnya, keberadaan Damri dengan trayek ini sangat merugikan para sopir yang memiliki rute serupa.

Untuk melampiaskan kekecewaannya, ratusan sopir di Lotim, berunjuk rasa di Terminal Pancor dan di Dinas Perhubungan Lotim. Adnan, salah satu sopir angkutan umum di Lotim mengaku sangat merugi atas keberadaan trayek Damri ini. Selain itu, keberadaan Damri yang menggunakan trayek Mataram-Aikmel-Pesugulan tersebut tidak pernah diketahui oleh para sopir. Artinya, pemerintah maupun pihak Perum Damri tidak pernah melakukan sosialisasi terhadap para sopir terkait trayek yang dibuka itu.

“Sama sekali kami tidak pernah disosialisasikan terkait keberadaan Damri yang membuka trayek Mataram-Aikme-Pesugulan ini,”terangnya saat dikonfirmasi saat menggelar aksi mogok massal di Termina Pancor.

Manajer Perum Damri NTB Jaja Sumijan yang hadir menemui sopir di aula Dinas Perhubungan Lotim, menjelaskan, jika trayek ini merupakan trayek perintis, dan bukan semata-semata keinginan dari Perum Damri. Munculnya trayek ini, katanya, dikarenakan keinginan langsung dari masyarakat yang saat itu diwakili sejumlah kepala desa di antaranya, Kepala Desa Sembalun Bumbung, Kepala Desa Sembalun Lawang, Kepala Desa Sembalun Timba Gading serta Camat Sembalun dan beberapa pihak terkait lainnya.

Pada saat itu, jelas Jaja, mereka memandang jika masyarakat setempat membutuhkan alat transportasi, sehingga muncullah inisiatif untuk dibuka atau dirintis trayek itu oleh Damri.

Selain itu, katanya, dalam penentuan rute ini juga terlebih dahulu dilakukan koordinasi antara Perum Damri dan Dinas Perhubungan, baik provinsi maupun kabupaten dan sesuai dengan ketentuan dalam aturan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Jadi yang menentukan trayek ini layak atau tidak adalah kementerian,” pungkasnya. (yon)