Begini Nasib Siswa di SD Korban Banjir di Lotim

0

Selong (Suara NTB) – Akibat putusnya sejumlah jembatan yang merupakan akses jalan penghubung beberapa desa di Kecamatan Sambelia, tidak hanya berdampak terhadap roda perekonomian masyarakat. Melainkan, seluruh siswa baik SD/SMP maupun SMA di wilayah tersebut merasakan dampak atas musibah itu.

Dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu, 11 Februari 2017, Kepala Unit Dikbud Kecamatan Sambelia, Ishak, mengungkapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dari semua tingkatan di kecamatan Sambelia lumpuh selama tiga hari, yakni Kamis, Jumat dan Sabtu). Saat itu, seluruh masyarakat, termasuk siswa tidak berani keluar rumah atas cuaca yang terjadi, yakni hujan lebat, angin kencang, kilat dan lainnya, terlebih pada saat itu beberapa halaman sekolah tergenang air, seperti di SDN 10 Sambelia.

Namun, untuk menyelamatkan siswa agar tidak ketinggalan materi pembelajaran, guru dan siswa saat ini sudah mulai dipetakan dengan berkoordinasi dengan semua kepala sekolah yang ada di Kecamatan Sambelia. Alternatif terbaik yang diambil, yakni dengan menitip siswa di sekolah-sekolah terdekat dari rumah mereka selama jenjang pendidikan sama. Misalnya Madrasah Tsanawiyah (MTs) meski ruangannya terbatas, namun diusahakan siswa yang menyeberangi jembatan ikut bergabung belajar mengingat kondisi darurat saat ini.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim, Lalu Suandi mengatakan, tindakan tegas yang diambil dengan menitip siswa di sekolah terdekat untuk menjaga keselamatan siswa serta mensiasati supaya siswa tidak ketinggalan materi pembelajaran. “Siswa-siswa pada wilayah tertentu dititip pada sekolah-sekolah sesuai jenjang pendidikan dan kelasnya, sementara guru juga dititip untuk menjalankan tugas mengajarnya,” jelasnya.

Dalam proses pendataan itu, lanjutnya, di masing-masing dusun atapun desa sudah didata jumlah siswa dari semua jenjang dan saat ini sudah dipetakan lokasi sekolah yang akan menjadi lokasi dititip untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) sementara. Pasalnya, untuk saat ini akses jalan menuju ke sekolah-sekolah terganggu, namun diharapkan untuk tidak mengganggu KBM, sehingga siswa dan guru kita petakan dan titip pada sekolah-sekolah yang memungkinkan. “Untuk secara fisik, Alhamdulillah tidak ada sekolah kita yang rusak, kita hanya terkendala masalah akses saja,” ujarnya. (yon)