Ali BD Akui Masalah Sampah Semakin Rumit

0

Selong (Suara NTB) – Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch Ali Bin Dachlan mengakui persoalan sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang sangat serius.  Semakin hari masalah sampah menjadi semakin rumit.  Jumlah sampah plastik di Lotim dalam setahun bisa mencapai 600 ton.

Memberikan sambutan pada peresmian Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R Desa Masbagik Selatan, Selasa, 7 Februari 2017, bupati menyebut, pantai menjadi keranjang sampah terbesar. Seperti partai Labuhan Haji disebut bupati selama ini telah menjadi keranjang sampah. Terjadi tumpukan sampah yang sangat besar di pantai yang dibuang warga secara sembarangan.

Masbagik, sebutnya meruapakan wilayah kecamatan yang akan coba dibangun sebagai kawasan perdagangan dengan membangun pusat-pusat perbelanjaan. Di balik pembangunan pasar, masalah sampah tidak bisa dinafikan. Sampah pasar paling banyak dan jelas sangat mengganggu lingkungan. “Inilah akibat dari kemajuan ekonomi yang menimbulkan sampah,” akunya.

Upaya pemuda masbagik yang akan mengolah sampah menjadi pupuk kompos dan barang-barang berharga lainnya disambut baik Bupati Lotim. Orang nomor satu di Lotim ini pun meminta, kegiatan-kegiatan pemuda seperti Masbagik Selatan ini bisa diperbanyak.

Seperti produk pupuk kompos, katanya terus meningkat. Akan tetapi, bupati mengingatkan produknya haruslah berkualitas. Saat ini, sambungnya, penggunaan pupuk kimia sudah banyak merusak tanah, sehingga sudah mulai digerakkan penggunaan pupuk organik. Peluang pasar sampah dijadikan pupuk kompos sangat besar. Bupati Lotim menjanjikan akan membuatkan tempat yang akan dijadikan lokasi jual produk pupuk kompos.

Dedi, salah satu Pemuda Masbagik Selatan menuturkan, ia bersama teman-temannya ingin mencoba mengolah sampah jadi barang yang lebih berguna. Persoalan sampah disadari menjadi problem mendasar. Karenanya, dilakukan upaya untuk mengatasi masalah sampah ini menjadi salah satu peluang kerja bagi warga Masbagik Selatan. Sejumlah bantuan dari Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) NTB pun diterima pihaknya.

Kepala Satker PSPLP NTB, Sugeng Selamet menguraikan, sampah jika dikelola dengan baik bisa mendatangkan berkah. Akan tetapi, sebaliknya jika tidak dikelola dengan baik akan mendatangkan musibah.

Disebut, tiap orang menghasilkan 2,5 kg sampah per harinya. Selama ini, perhatian terhadap sampah ini masih sangat kurang. Perilaku sebagian besar warga berbeda jauh dengan orang di luar negeri. “Di luar negeri orang mabuk saja buang sampah di tong sampah,” sindirnya. (rus)