Begini Potret Buruknya Jalan di Timur Pasar Kebon Roek

0

Bau busuk menguar sesaat ketika memasuki jalan lingkungan di timur Pasar Kebon Roek, Ampenan. Jalan itu tak bernama dan menjadi salah satu akses warga Lingkungan Batu Raja, Kelurahan Ampenan Utara.

Bau busuk berasal dari sampah yang ditumpuk di pinggir jalan dan juga kondisi jalan yang sangat buruk, becek dan berlumpur. Tak ada pengendara khususnya sepeda motor yang berani melintasi jalan tersebut. Hanya cidomo dan mobil besar yang kerap lewat karena keperluan distribusi barang para pedagang yang berjualan di sekitar jalan tersebut.

“Sering orang jatuh di sini. Kadang berasnya orang yang sedang mengangkut itu juga jatuh. Orang jalan kaki saja jatuh. Namanya juga jalan becek begini,” kata Ahmad Sapri kepada Suara NTB, Senin, 6 Februari 2017. Ahmad ialah salah seorang kusir cidomo yang tiap hari mangkal di sekitar jalan tersebut.

Buruknya kondisi jalan telah berlangsung sejak lama. Saat intensitas hujan cukup tinggi belakangan ini, kondisi jalan semakin buruk, berlumpur dan sangat becek serta menguarkan bau busuk.

“Bukan tambah parah lagi kalau ini, tambah hancur malah,” ujarnya.

Kondisi jalan yang buruk dan berlumpur juga diperparah dengan tumpukan sampah sehingga bau busuk tak dapat terhindarkan. “Ini sedikit namanya sampahnya. Kalau kemarin amburadul,” tambahnya.

Ahmad mengeluhkan kondisi jalan tersebut sangat mengganggu aktivitasnya sebagai kusir cidomo. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap jumlah penumpang karena jarang pembeli yang mau datang berbelanja ke sekitar tempat tersebut.

“Banyak orang ndak mau lewat sini karena lihat jalannya saja malas. Orang yang belanja juga ndak mau. Banyak pedagang juga ndak mau berjualan, karena begini, ndak ada orang mau belanja,” jelasnya.

Kusir cidomo lainnya, Agus Sutrisno mengatakan kerap membahas kondisi jalan tersebut bersama rekan sesama kusirnya. Mereka berharap jalan segera diperbaiki Pemkot Mataram.

“Kami sudah sering ngomongin ini sesama kusir, kenapa jalan ini ndak pernah diperhatikan. Padahal tiap hari begini, dari dulu,” katanya.

Keluhan tak hanya dari para kusir cidomo, salah seorang pedagang juga mengeluhkan hal yang sama. “Sekarang berkurang orang yang belanja karena jalannya becek,” kata Inaq Rainah.

Buruknya jalan juga diakui berpengaruh terhadap pendapatannya sebagai pedagang. Telah lama Inaq Rainah berjualan di depan sebuah toko di pinggir jalan tersebut. Ia menjual singkong, pisang, dan kelapa.

“Dari dulu saya jualan di sini saja. Saya sering kena percikan air karena kendaraan yang melintas,” katanya.

Rencananya Pemkot Mataram akan memperbaiki jalan tersebut tahun ini. Perbaikan jalan akan terintegrasi dengan rencana penataan Pasar Kebon Roek. (ynt)