Tak Pimpin Alat Kelengkapan Dewan, PDIP Lobar Kecewa

0

Giri Menang (Suara NTB) – Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Lombok Barat, H. Sardian kecewa lantaran anggota dewan dari Fraksi PDIP tak ada satupun yang mampu memegang pucuk pimpinan di alat kelengkapan DPRD Lobar yang sudah melaksanakan pemilihan akhir pekan kemarin. Anggota dewan PDIP hanya mmapu memegang posisi wakil ketua komisi I dan I Gede Widana memegang posisi Sekretaris Komisi II.

“Seharusnya kita upayakan paling tidak agar posisi ketua komisi kita pegang satu, tapi lolos juga. Ndak tahu sih, mungkin lobi teman-teman (dewan) yang kurang,” kata Sardian Minggu, 22 Januari 2017.

Menurutnya, partai tidak memerintahkan agar anggota dewan tidak menduduki pucuk pimpinan di alat kelengkapan Dewan. Bahkan sebaliknya, pengurus mengupayakan dan mendorong agar anggota dewan Fraksi PDIP bisa menduduki posisi pimpinan.

Menyoal sikap partai pada Pilbup 2018, Sardian menegaskan bahwa sesuai Hasil Rakerda partai di Sumbawa beberapa waktu lalu memutuskan harus mendukung kader sendiri. Karena itu pihaknya mulai saat ini mencoba untuk melempar wacana itu ke masyarakat. Nanti masyarakat yang menilai.

Sejauh ini, pihak partai belum memutuskan siapa calon yang bakal diusung. Figur yang diusung tentunya sosok yang bersih, tidak ada cacat secara politik sehingga beban politik tidak terlalu besar

Apakah kemungkinan mengusung kader di luar parpol? Menurutnya, penjajakan tengah dilakukan oleh pihak partai terhadap figur-figur. Namun untuk Cabup, pihak partai tetap mengusung kader sehingga kecil kemungkinan figur dari luar partai.

Namun pihak partai tak menutup peluang bagi kader luar partai, untuk diusung menjadi Cawabup. Termasuk salah satu sasaran penjajakan partai yakni figur, HL. Sajim Sastrawan. Dinilainya, figur ini sosok yang bersih, kemudian dari segi pengalaman birokrasi yang baik, sehingga dinilai mampu memimpin Lobar lebih baik ke depan.

Sementara itu Ketua Fraksi PDIP, HL. Muhammad menyatakan fraksi sudah berupaya maksimal menempatkan anggota dalam pemilihan alat kelengkapan beberapa waktu lalu.

Bahkan,  salah seorang anggota ditawarkan posisi pimpinan alat kelengkapan namun tidak mau karena lebih memilih menjadi anggota biasa.

“Kita di fraksi sudah maksimal, kami bertiga yang maju dua diantaranya menempati unsur pimpinan alat kelengkapan,” jelas Muhammad. (her)