VIDEO – Keindahan Air Terjun Gangga dan Mitos Desa yang Hilang

0

Tanjung (suarantb.com) – Berlokasi di Dusun Kertaraharja, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga Lombok Utara, air terjun Gangga telah menjadi salah satu tujuan favorit penikmat wisata air terjun. Keindahan air terjun yang terletak di tengah hutan menjadi nilai plus.

Seperti yang diutarakan seorang wisatawan asing asal Finlandia, Tommy. Ia terpesona dengan pemandangan Air Terjun Gangga ini. “It’s amazing! This one is like in isolated place, like in the middle of the nature. There are more trees, rocks. (Sangat indah! Lokasinya seperti berada di daerah terpencil, di tengah hutan. Banyak pohon dan bebatuan),” ujarnya takjub.

Tommy yang datang bersama beberapa temannya langsung menceburkan diri ke dalam kolam alami yang terbentuk dari jatuhan air terjun. Selain berenang dari pinggiran jembatan yang disediakan di tepi kolam, pengunjung dengan nyali besar juga bisa mencoba terjun dari tembok bebatuan yang terbentuk di sisi air terjun. Tentu ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Setelah puas berenang, pengunjung bisa berjalan sedikit lebih jauh ke dalam hutan. Di dalam hutan pengunjung bisa menyambangi rumah pohon yang sengaja dibangun di ketinggian. Rumah pohon ini menjadi lokasi favorit untuk berfoto. Karena banyaknya pengunjung yang ingin berfoto, pengurus pun menempelkan tulisan batasan waktu serta batasan jumlah pengunjung yang bisa menaiki rumah pohon. Aturan tersebut demi kenyamanan dan keselamatan pengujung.

Bukan hanya air terjun dan pemandangan bukit hijau membentang dari rumah pohon, perjalanan wisata ke air terjun Gangga semakin menarik karena mitosnya. Menurut salah seorang warga yang ditemui suarantb.com, Eno Supiyatun, konon di sekitar kawasan air terjun itu terdapat desa yang hilang. Masyarakat setempat menyebutnya Desa Besari.

Awal mula kisah Desa Besari ini pada masa penjajahan Belanda. Untuk mencegah penjajah memasuki desanya, salah seorang tetua adat di Desa Besari berdoa pada Tuhan agar desanya dihilangkan dari pandangan orang luar.

“Warga di sini percaya kalau desanya benar hilang setelah didoakan itu. Dulu cuma ditemukan sisa kubah masjidnya saja yang terlihat. Akhirnya diambil warga untuk dijadikan jimat,” kata Eno.

Walaupun tak terlihat, warga Desa Besari tersebut masih bisa ditemui. Hanya saja, untuk itu perlu diketahui nama warga yang ingin ditemui. “Kalau kita sebut namanya, namanya yang benar ya, pasti mereka langsung keluar,” tambahnya.

Bahkan, Eno menyebutkan pernah suatu ketika ada pengunjung pria yang mengaku jatuh cinta dengan warga Desa Genggelang. Namun, setelah ditelusuri tak ditemukan gadis yang dimaksud. Pria yang bermaksud menemui keluarga gadis tersebut dinyatakan hilang. Warga sekitar beranggapan ia telah mengunjungi Desa Besari dan tak kembali.

Walaupun terdengar seram, jangan takut untuk berwisata ke air terjun Gangga yang sangat mempesona ini. Karena selain rumah pohon, terdapat pula gua-gua yang bisa ditelusuri dengan sedikit usaha ekstra. Atau mungkin tertarik menguak misteri Desa Besari? Satu wisata sejuta pesona. (ros)