VIDEO – Ajakan TGB untuk Perangi Hoax

0

Mataram (suarantb.com) – Gubernur NTB, Dr. TGH M. Zainul Majdi mengaku pemerintah provinsi dan kabupaten telah sepakat untuk gencar melakukan kampanye berinternet sehat. Terutama memerangi banyaknya sebaran hoax di NTB.

“Kita sepakat pemerintah provinsi dan kabupaten akan membantu Kementerian Kominfo agar masyarakat kita bisa berinternet dengan sehat. Juga supaya  hoax itu tidak banyak di NTB,” ujarnya, Selasa, 17 Januari 2017.

Kampanye ini dimaksudkan untuk menyadarkan masyarakat bahwa menyebarkan hoax atau fitnah melalui media sosial bisa berujung pidana.

“Masyarakat harus tahu bahwa menyebarkan fitnah itu bisa berujung di penjara. UU ITE kita cukup tegas dan itu untuk memelihara persaudaraan kita dan kenyamanan sebagai anak bangsa,” tandasnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara yang hadir dalam Dialog Publik bertajuk Dinamika Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi dan UU ITE di Univeristas Mataram kemarin, juga mengaku kunjungannya ditujukan untuk melakukan sosialisasi terkait UU ITE di Mataram. Mataram dipilih karena menurut informasi yang diterimanya, jumlah kasus pelanggaran UU ITE cukup banyak disini.

“Saya diberi tahu kasusnya sekitar 80 disini.  Tapi kami melihatnya kalau tidak terbanyak, kasus di NTB ini banyaklah. Khususnya di Mataram. Ini yang menyebabkan saya pertama kali di 2017 datang ke Mataram. Nanti saya juga akan datang ke kota-kota lain yang juga kasusnya banyak,” akunya.

Untuk mencegah kasus serupa terulang, Rudiantara mengingatkan sosialisasi menjadi langkah utama yang harus diambil. “Sosialisasi harus diperbanyak, saya kesini juga sengaja untuk sosialisasi. Bahkan nanti ada bimbingan teknis dari Diskominfo untuk masyarakat disini. Sosialisasi harus jalan terus, kalau kita cuma blokir-blokir saja kan capek,” timpalnya.

“Media sosial harus dimanfaatkan secara positif, kritik boleh tapi fitnah jangan,” tambahnya.

Selain penyebaran hoax, TGB juga menekankan pada penanganan kasus radikalisme dan terorisme. “Radikalisme dan terorisme harus dicermati, karena radikalisme terorisme ini menyangkut ideologi bangsa. Kita akan terapkan sistem deteksi dini berbasis di RT/RW.

Kalau ada orang tidak dikenal yang tinggal lama disana ya laporlah,” imbaunya. (ros)