Pelayanan Kesehatan Saat WSBK, Kasus Heatstroke Paling Menonjol

0
H. Lalu Hamzi Fikri (Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) – Tim Dinas Kesehatan Provinsi NTB mengawal jalannya event World Superbike (WSBK) Mandalika dari segi pelayanan kesehatan. Kegiatan seperti ini secara rutin dilakukan mulai dari event WSBK Mandalika 2021, MotoGP bulan Maret 2022 dan event MXGP Samota Juni 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri mengatakan, jumlah tim kesehatan yang diterjunkan di event kali ini sebanyak 421 orang yang terdiri dari 24 dokter umum, 14 dokter spesialis, 77 perawat dan  penunjang medis lainnya. Mereka bertugas mulai dari Ring 1, Ring 2 dan Ring 3 yang zona wilayahnya sudah ditentukan.

Ia mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk dari tim di lapangan, kasus yang cukup menonjol di WSBK Mandalika yaitu heatstroke. Heatstroke sendiri diartikan sebagai kondisi ketika tubuh mengalami peningatan suhu secara dramatis akibat cuaca panas. Selain itu, penonton juga banyak mengeluhkan pusing dan mual.

“SDM yang kita terjunkan sebanyak 421 orang yang bertugas di Ring 1, 2 dan 3. Kasus menonjol kasus adalah karena cuaca panas karena di luar hampir 40 drajat. Kalau yang berada di bawah tribun tidak apa-apa, ini yang berada di luar tribun. Dari evaluasi kita kemarin ada 63 kasus hetastroke karena cuaca tinggi karena paparan cuaca panas. Ada juga kasus pusing, mual dan kasus ringan lainnya,” kata H. Lalu Hamzi Fikri di Sirkuit Mandalika kemarin.

Meski demikian, tida ada penonton yang mengeluhkan penyakit itu sampai dirujuk ke Rumah Sakit. Semuanya bisa tertangani dengan baik di pos-pos kesehatan yang sudah didirikan oleh pemerintah. Setelah mendapatkan pelayanan kesehatan, rata-rata pengunjung Mandalika bisa langsung kembali menonton WSBK atau menyaksikan event di Lombok Sumbawa Fair.

“Sedangkan untuk ambulans, disiagakan 10 unit di sirkuit dan lima unit di areal Mandalika. Kemudian dua unit helikopter, bantuan dari Basarnas. Selain itu Medical Center Sirkuit Mandalika dilengkapi fasilitas medis canggih berstandar internasional dan perangkat Information Technology (IT) modern, yang mendukung kelancaran operasional seluruh layanan,” ujarnya.

Fikri mengatakan, Ring 1 meliputi zona Medical Center Sirkuit dan sekitarnya. Ring 2 berada di keseluruhan area Sirkuit Mandalika, sedangkan Ring 3 meliputi wilayah pintu masuk Lombok Tengah, sekitar By Pass BIL, Kuta, kemudian pintu masuk Lombok Timur.

“Di Kota Mataram juga ada Pos Terpadu untuk tim medis kita. Di wilayah Lombok Barat kita menyiapkan tim medis di Gili Mas dan Pelabuhan Lembar dan di Lombok Utara ada di Bangsal,” terang Fikri.

Ia menambahkan, terkait dengan kasus Covid-19 di Provinsi NTB menjelang WSBK, tren kasusnya masih fluktuatif atau naik turun. Namun sisi positifnya yaitu sebagian besar masyarakat NTB yang sudah menerima vaksin dosis kedua dan sebagian sudah menerima vaksin booster sehingga daya tahan tubuhnya lebih kuat terhadap virus.

“Prinsipnya bagaimana kita bisa aman dan tetap produktif d tengah pandemi,” terangnya.(ris)