Parkir, ‘’Lagu Lama’’ yang Tak Kunjung Ada Solusi

0

Mataram (Suara NTB) – Kalangan DPRD Kota Mataram berang dengan pernyataan Kepala Dishubkominfo Kota Mataram, H. Khalid yang mengaku pesimis bahwa target retribusi parkir tepi jalan umum tahun ini dapat tercapai. Alasan-alasan yang diungkapkan Khalid ibarat ‘’lagu lama’’ yang tidak kunjung menemukan solusi.

Pasalnya, kata anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, I Wayan Wardana, SH., kepada Suara NTB, Selasa, 25 Oktober 2016, penyebab tidak tercapainya target parkir sesungguhnya telah lama diketahui. Hanya saja, tidak ada langkah konkret yang dilakukan untuk menjawab persoalan parkir di Mataram. Kinerja Khalid, katanya, sama saja dengan kepala dinas terdahulu. Tidak ada perubahan signifikan dalam hal capaian target parkir.

‘’Tidak ada inovasi yang dilakukan. Inikan alasan klasik saja,’’ sesalnya. Padahal, sesuai jumlah titik parkir resmi yang ada di Mataram, target sudah jelas akan tercapai. Tetapi faktanya, empat tahun terakhir, target itu tidak pernah bisa terpenuhi. Politisi PDI Perjuangan ini menilai tidak ada good will dari Pemkot Mataram untuk membenahi persoalan parkir ini. ‘’Pengelolaan parkir di Mataram ini memang betul-betul memprihatinkan,’’ ucapnya.

Penetapan target retribusi parkir oleh Dewan, bukan tanpa alasan. ‘’Kami punya hitung-hitungan kenapa targetnya harus sekian,’’ tegasnya. Seharusnya, penetapan target itu menjadi tantangan bagi kepala dinas. ‘’Dan tantangan itu harus dijawab oleh kepala dinas. Bukan malah pesimis,’’ katanya.

Ditempat terpisah, Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menyayangkan keluarnya pernyataan pesimisme dari Kepala Dishubkominfo Kota Mataram. Mohan pun berencana untuk turun langsung mengecek sektor perparkiran ini, termasuk mengecek internal pengelola parkir atau Dishubkominfo. “Tidak hanya di parkir, tapi di dalam internal juga saya mau cek itu,” tegasnya, Selasa, 25 Oktober 2016.

Ia pun mengatakan Kepala Dishubkominfo harus berupaya seoptimal mungkin sebelum menyatakan pesimismenya bahwa target tidak dapat tercapai. “Dia harus optimal dulu. Ukuran dia untuk mengatakan bahwa itu tidak tercapai itu apa, harus jelas. Jangan pesimis dulu dan harus maksimal dulu,” jelasnya.

Mohan menilai sejauh ini Dishubkominfo Kota Mataram belum optimal dalam memanajemen retribusi parkir. “Jangan buru-buru kemudian menyatakan tidak tercapai, dan memberikan pernyataan pesimis seperti itu, tidak usah. Saya akan cek kenapa harus ada pernyataan seperti itu dari kepala dinas yang bersangkutan,” jelasnya.

Pasalnya disebutkan Mohan tiap tahun persoalannya selalu sama, target tak pernah tercapai. Jangan sampai setiap tahun alasan tak tercapainya target ini selalu sama dan tanpa dilakukan koreksi  dan perbaikan. Setiap tahun seharusnya ada peningkatan capaian target. “Nanti coba saya cek dulu sama kepala dinasnya,” imbuhnya.

Dishubkominfo Kota Mataram telah diberikan kewenangan melakukan terobosan dalam mengelola retribusi parkir. Selain itu dinas tersebut juga harus mencari titik-titik parkir baru agar target dapat tercapai.  Termasuk harus mengantisipasi kebocoran. Jika memang ada kebocoran, merupakan tanggung jawab Kepala Dishubkominfo untuk melacak di titik mana terjadinya kebocoran termasuk siapa saja pelaku yang terlibat di dalamnya.

“Semua itu akan mempengaruhi potensi perolehan mereka dan seperti itu harus diselesaikan. Jangan pesimis seperti itu mengatakan bahwa tidak akan terlampaui target. Sekarang kita berusaha untuk memaksimalkan potensi daerah yang kita miliki. Jangan sampai ada virus yang tidak baik terhadap rencana capaian target kita,” pungkasnya.

Tahun ini, retribusi parkir ditargetkan Rp 2 miliar. Sementara berdasarkan data UPTD Perparkiran Dinas Dishubkominfo Kota Mataram sampai akhir September, realisasi retribusi parkir baru mencapai 60 persen. Atas dasar itulah, Kepala Dishubkominfo Kota Mataram, Drs. H. Khalid menyatakan rasa pesimisnya target retribusi parkir dapat tercapai tahun ini. Ia menyebutkan jika retribusi parkir bisa mencapai lebih dari 90 persen, hal itu merupakan pencapaian yang luar biasa. (ynt/fit)